PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap karya tulis ilmiah (makalah,
skripsi, laporan penelitian) dan wacana tulis dinas (laporan kegiatan, laporan
tugas dinas) menerapkan aturan-aturan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD). EYD memberikan salah satu dari beberapa pedoman yang ada, yaitu
penggunaan tanda baca. Pemakaian tanda baca menjadi bahasan yang sangat penting, karena
setiap karya tulis ilmiah membutuhkan tanda baca.
Tanda baca merupakan
unsur yang sangat penting dalam bahasa tulis. Tanda baca dapat membantu pembaca
untuk dapat memahami jalan pikiran penulisnya. Alangkah sulitnya kita memahami suatu
tulisan yang tidak dilengkapi dengan tanda baca. Dalam Ejaan Yang
Disempurnakan, semua tanda baca sudah diatur. Perlu diketahui, bahwa tanda baca dalam EYD ada beberapa macam,
antara lain: (1) tanda titik (.), (2) tanda koma (,), (3) tanda titik koma (;),
(4) tanda titik dua (:), (5) tanda hubung (-), (6) tanda tanya (?), (7) tanda
seru (!), (8) tanda kurung (( )), (9) tanda garis miring (/), (10) tanda petik (“…”), (11) tanda petik tunggal (‘), (12) tanda kurung siku ([…]), (13) tanda
elipsis (…).
Bahasa tulisan sebagai sebagai salah satu bentuk wacana yang menggunakan
bahasa sebagai mediumnya mensyaratkan seorang penulis untuk menguasai kaidah-kaidah
bahasa, khususnya penggunaan EYD. Karena dengan pengusaaan terhadap kaidah EYD,
dapat dipastikan pesan informasi yang disampaikan dalam tulisannya dapat dengan
mudah dipahami oleh pembacanya (SyarifYunus, 2012).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah
dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut.
1) Apa pengertian
tanda baca?
2) Bagaimana pemakaian tanda baca?
1.3 Tujuan Penulisan
Kedua masalah tersebut dibahas dalam makalah
ini dengan tujuan:
1) mendeskripsikan pengertian
tanda baca;
2) menjelaskan penggunaan tanda baca;
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PengertianTanda
Baca
Tandabaca
adalah
simbol
yang tidak berhubungan dengan fonem
(suara) atau kata dan
frasa pada
suatu bahasa,
melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan,
dan juga intonasi serta
jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan..
Tanda baca menjadi sangat penting,
karena dengan memperhatikan tanda baca dalam suatu aturan yang disepakati yaitu
(EYD) memberikan peniliaian tersendiri terhadap hasil karya tulis ilmiah itu
sendiri. Kesalahan pemakaian tanda baca dalam penulisan suatu kata akan
berdampak terhadap arti kata itu sendiri.
2.2 Penggunaan Tanda Baca
Penggunaan tanda baca bersangkutan
dengan (1) tanda baca apa yang tepat dipilih dalam menuliskan kalimat atau
karangan dalam bahasa Indonesia dan (2) bagaimana cara menuliskan tanda baca
tersebut (rapat ataukah renggang/spasi). EYD memberikan salah satu pedoman dalam
hal penggunaan tanda baca, tanda baca yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah (1) tanda titik (.), (2) tanda koma (,),
(3) tanda titik koma (;), (4) tanda titik dua (:), (5) tanda hubung (-), (6) tanda elipsis
(…), (7) tanda tanya (?), (8) tanda seru (!), (9) tanda kurung ((…)), (10) tanda kurung
siku ([…]), (11) tanda petik (“…”), (12) tanda petik
tunggal (‘),(13) tanda garis miring
(/). Serta format
penulisan.
2.2.1 Tanda Titik
(.)
1. Tanda titik dipakai pada
akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.Contoh: Saya suka makan nasi.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.
2. Tanda titik dipakai pada
akhir singkatan nama orang.
Contoh:
Contoh:
a.
Irwan S. Gatot
- George W.
Bush
Apabila nama
itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
Contoh: Dwiki Halla
Contoh: Dwiki Halla
3. Tanda titik dipakai pada
akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
Contoh:
1.
Dr. (doktor)
- S.E.
(sarjana ekonomi)
- Kol.
(kolonel)
- Bpk.
(bapak)
4. Tanda titik dipakai pada
singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang
terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh:
Contoh:
a.
dll. (dan lain-lain)
- dsb. (dan
sebagainya)
- tgl.
(tanggal)
- hlm.
(halaman)
5. Tanda titik dipakai untuk
memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka
waktu.
Contoh:
Contoh:
·
Pukul 7.10.12
(pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)
·
0.20.30 jam (20
menit, 30 detik)
6. Tanda titik dipakai untuk
memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.
Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.
7. Tanda titiktidak dipakai
untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan
jumlah.
Contoh:
Contoh:
·
Nama Ivan
terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
·
Nomor Giro
033983 telah saya berikan kepada Mamat.
8. Tanda titiktidak dipakai
dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah
diterima oleh masyarakat.
Contoh:
Contoh:
1.
DPR (Dewan
Perwakilan Rakyat)
2.
SMA (Sekolah
Menengah Atas)
3.
PT (Perseroan Terbatas)
4.
WHO (World
Health Organization)
5.
UUD
(Undang-Undang Dasar)
6.
SIM (Surat Izin
Mengemudi)
7.
Bappenas (Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional)
8.
rapim (rapat
pimpinan)
9. Tanda titiktidak dipakai
dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata
uang.
contoh:
contoh:
·
Cu (tembaga)
·
52 cm
·
l (liter)
·
Rp350,00
10. Tanda titiktidak dipakai
pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel,
dan sebagainya.
contoh:
contoh:
·
Latar Belakang
Pembentukan
·
Sistem Acara
·
Lihat Pula
2.2.2 Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam
suatu pemerincian atau pembilangan.
Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi. [Catatan: dengan koma sebelum "dan"]
Contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan. [Catatan: tanpa koma sebelum "dan"]
Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi. [Catatan: dengan koma sebelum "dan"]
Contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan. [Catatan: tanpa koma sebelum "dan"]
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat
setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti,
tetapi, dan melainkan.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
3. a. Tanda koma dipakai untuk
memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anakkalimat tersebut
mendahului induk kalimatnya.
Contoh:
Contoh:
Kalau hari inihujan, saya
tidak akan datang.
Karena sibuk,
ia lupa akan janjinya.
b. Tanda komatidak dipakai untuk memisahkan anak
kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk
kalimat.
Contoh: Saya tidak akan datang kalau hari inihujan.
Contoh: Saya tidak akan datang kalau hari inihujan.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan
penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya
oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan
tetapi.
Contoh:
Contoh:
·
Oleh karena
itu, kamu harus datang.
·
Jadi, saya
tidak jadi datang.
5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti
o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
contoh:
contoh:
·
O, begitu.
·
Wah, bukan
main.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan
langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".
Contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".
7. Tanda koma dipakai di antara (1) nama dan
alamat, (2) bagian-bagian
alamat, (3) tempat dan
tanggal, dan (4) nama tempat
dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh:
Contoh:
·
Medan, 18 Juni
1984
·
Medan,
Indonesia.
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama
yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.
Contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam
catatan kaki.
Contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
Contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
10.Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar
akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga, atau marga.
contoh: Rinto Jiang, S.E.
contoh: Rinto Jiang, S.E.
11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan
atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh:
Contoh:
·
33,5 m
·
Rp10,50
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan
tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
13. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca
di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh: Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
Contoh: Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
14. Tanda komatidak dipakai untuk memisahkan petikan
langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan
langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
contoh: "Di mana Rex tinggal?" tanya Stepheen.
contoh: "Di mana Rex tinggal?" tanya Stepheen.
2.2.3
TandaTitikKoma (;)
1. Tanda titik
koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara.
Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga.
Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga.
2. Tanda titik
koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di
dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.
Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.
2.2.4 TandaTitikDua (:)
1. Tanda titik dua dipakai
pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh:
Contoh:
·
Kita sekarang
memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
·
Fakultas itu
mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.
2. Tanda titik
dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh:
Ketua : Axel
Wakil Ketua : Putri
Sekretaris : Helena
Contoh:
Ketua : Axel
Wakil Ketua : Putri
Sekretaris : Helena
3. Tanda titik
dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan.
Contoh:
Borgx : "Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!"
Rex : "Siap, Boss!"
Contoh:
Borgx : "Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!"
Rex : "Siap, Boss!"
4. Tanda titik
dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii)
di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan
anak judul suatu karangan.
Contoh:
(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
Contoh:
(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
5. Tanda titik dua dipakai untuk
menandakan nisbah (angka banding).
Contoh: Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1.
Contoh: Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1.
6. Tanda titik
duatidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
Contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
2.2.5 TandaHubung (-)
1. Tanda hubung menyambung
unsur-unsur kata ulang.
Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan
Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan
Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
2. Tanda hubung menyambung
huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Contoh:
Contoh:
·
p-e-n-g-u-r-u-s
·
8-4-1973
3. Tanda hubung dapat dipakai
untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
Bandingkan:
Bandingkan:
·
ber-evolusi
dengan be-revolusi
·
dua puluh
lima-ribuan (20×5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (1×25000).
·
Istri-perwira
yang ramah dengan istri perwira-yang ramah
4. Tanda hubung dipakai untuk
merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf
kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, (d)
singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan
rangkap.
Contoh:
Contoh:
·
se-Indonesia
·
hadiah ke-2
·
tahun 50-an
·
ber-SMA
·
KTP-nya nomor
11111
·
sinar-X
·
Menteri-Sekretaris
Negara
5. Tanda hubung dipakai untuk
merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh:
Contoh:
·
di-charter
·
pen-tackle-an
2.2.6 TandaElipsis (….)
1. Tanda
elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus, misalnya
untuk menuliskan naskah drama.
Contoh: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.
Contoh: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.
2. Tanda
elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan, misalnya dalam kutipan langsung.
Contoh: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Contoh: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Jika bagian
yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik;
tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir
kalimat.
Contoh: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati ....
Contoh: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati ....
2.2.7
Tanda Tanya (?)
1. Tanda tanya dipakai pada
akhir tanya.
Contoh:
Contoh:
·
Kapan ia
berangkat?
·
Saudara tahu,
bukan?
Penggunaan
kalimat tanya tidak lazim dalam tulisan ilmiah.
2. Tanda tanya dipakai di
dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang
kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
Contoh:
·
Ia dilahirkan
pada tahun 1683 (?).
·
Uangnya
sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.
2.2.8 Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau
pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh:
Contoh:
- Alangkah
mengerikannya peristiwa itu!
- Bersihkan
meja itu sekarang juga!
- Sampai
hati ia membuang anaknya!
- Merdeka!
Oleh karena itu, penggunaan tanda seru umumnya tidak
digunakan di dalam tulisan ilmiah atau ensiklopedia. Hindari penggunaannya
kecuali dalam kutipan atau transkripsi drama.
2.2.9
Tanda Kurung ((...))
1. Tanda kurung mengapit
keterangan atau penjelasan.
Contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.
Contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.
2. Tanda kurung mengapit
keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh:
Contoh:
·
Satelit Palapa
(pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah Mada) membentuk sistem satelit
domestik di Indonesia.
·
Pertumbuhan
penjualan tahun ini (lihat Tabel 9) menunjukkan adanya perkembangan baru dalam
pasaran dalam negeri.
3. Tanda kurung mengapit huruf
atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
Contoh:
·
Kata cocaine
diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a)
·
Pembalap itu
berasal dari (kota) Medan.
4. Tanda kurung mengapit angka
atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Contoh: Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c) tempat, dan (c) promosi.
Contoh: Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c) tempat, dan (c) promosi.
Hindari
penggunaan dua pasang atau lebih tanda kurung yang berturut-turut. Ganti tanda
kurung dengan koma, atau tulis ulang kalimatnya.
Contoh:
Contoh:
·
Tidak tepat:
Nikifor Grigoriev (c. 1885–1919) (dikenal juga sebagai Matviy Hryhoriyiv)
merupakan seorang pemimpin Ukraina.
·
Tepat: Nikifor
Grigoriev (c. 1885–1919), dikenal juga sebagai Matviy Hryhoriyiv, merupakan
seorang pemimpin Ukraina.
·
Tepat: Nikifor
Grigoriev (c. 1885–1919) merupakan seorang pemimpin Ukraina. Dia juga dikenal
sebagai Matviy Hryhoriyiv.
2.2.10 Tanda Kurung
Siku ([...])
1. Tanda kurung
siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi
atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda
itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam
naskah asli.
Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
2. Tanda kurung
siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah
bertanda kurung.
Contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35–38]) perlu dibentangkan di sini.
Contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35–38]) perlu dibentangkan di sini.
2.2.11
Tanda Petik ("...")
1. Tanda petik mengapit
petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis
lain.
Contoh:
Contoh:
·
"Saya
belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
·
Pasal 36 UUD
1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia."
2. Tanda petik mengapit judul
syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
Contoh:
·
Bacalah
"Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
·
Karangan Andi
Hakim Nasoetion yang berjudul "Rapor dan Nilai Prestasi di SMA"
diterbitkan dalam Tempo.
·
Sajak
"Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
3. Tanda petik mengapit
istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh:
Contoh:
·
Pekerjaan itu
dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
·
Ia bercelana
panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama "cutbrai".
4. Tanda petik
penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Contoh: Kata Tono, "Saya juga minta satu."
Contoh: Kata Tono, "Saya juga minta satu."
5. Tanda baca
penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik
yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung
kalimat atau bagian kalimat.
Contoh:
Contoh:
·
Karena warna
kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam".
·
Bang Komar
sering disebut "pahlawan"; ia sendiri tidak tahu sebabnya.
2.2.12
Tanda Petik Tunggal ('...')
1. Tanda petik
tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh:
Contoh:
·
Tanya Basri,
"Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
·
"Waktu
kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang', dan rasa
letihku lenyap seketika," ujar Pak Hamdan.
2. Tanda petik
tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau
ungkapan asing.
Contoh: feed-back 'balikan'
Contoh: feed-back 'balikan'
2.2.13
Tanda Garis Miring (/)
1. Tanda garis
miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan
masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:
Contoh:
·
No. 7/PK/1973
·
Jalan Kramat
III/10
·
tahun anggaran
1985/1986
2. Tanda garis
miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, per
atau sebagai tanda bagi dalam pecahan dan rumus matematika.
Contoh:
Contoh:
·
harganya
Rp125,00/lembar (harganya Rp125,00 tiap lembar)
·
kecepatannya 20
m/s (kecepatannya 20 meter per detik)
·
7/8 atau 7⁄8
·
xn/n!
Tanda garis
miring sebaiknya tidak dipakai untuk menuliskan tanda
aritmetika dasar dalam prosa. Gunakan tanda bagi ÷ .
Contoh: 10 ÷ 2 = 5.
Contoh: 10 ÷ 2 = 5.
Di dalam rumus
matematika yang lebih rumit, tanda garis miring atau garis pembagi dapat
dipakai.
Contoh:
.
Contoh:
3. Tanda garis
miring sebaiknya tidak dipakai sebagai pengganti kata atau.
2.3 Format
Penulisan
Selain tanda baca, ada juga format
penulisan yang cukup membantu untuk keperluan penulisan kalimat.
- Cetak tebal,
untuk menegaskan suatu kata atau kalimat yang sedang menjadi pembicaraan.
Contoh: Buaya adalah reptile terbesar yang
hidup di sungai dan rawa-rawa.
- Cetak miring merupakan
kata serapan di luar bahasa baku yang sedang digunakan. Contoh: Menjelang masa
Pilkada, banyak calon yang sowan kepada para kyai. Kata sowan diserap dari bahasa Jawa. Cetak miring
juga digunakan untuk menuliskan judul lagu, buku, film, dan lain-lain.
Contoh: Hantu Jeruk Purut, Bangku Kosong, dan Kuntil Anak adalah film bertema horor yang turut
mewarnai perfilman nasional saat ini.
- Garis
bawah memiliki fungsi hampir sama seperti
cetak tebal dan miring, ketika teknologi computer belum sepesat sekarang.
Seperti kita ketahui, mesin ketik generasi tua belum ada fasilitas cetak tebal
dan miring. Tapi untuk masa sekarang, garis bawah tidak begitu jelas penggunaannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di muka, dapat ditarik 4 butir
kesimpulanberikut.
1) Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan dengan suara atau
kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur
dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati
sewaktu pembacaan.
2) Tanda baca dalam
penggunaannya dapat dilihat pada bahasan di atas, bukan soal tahu saja tapi
harus dipahami lebih dalam tentang permasalahan yang sering muncul (salah
penggunaan tanda baca) dalam karya tulis ilmiah.
3) Sarana belajar dan giat berlatih merupakan jalan keluar dari masalah yang
terkadang timbul akibat salah dalam penulisan tanda baca.
3.2 Saran
Pihak penulis karya tulis ilmiah yang belum memahami penggunaan tanda baca
secara baik dan benar hendaknya belajar dari fasilitas yang ada seperti media
internet atau buku, agar kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penggunaan
tanda baca dapat dicegah sedini mungkin.
DaftarPustaka
FMIPA.2002.PanduanTeknisPenyusunanSkripsiSarjanaSains. Depok:
UI Press.
Sudiharto, SintowatiRiniUtami. 1997. Bahasa Indonesia
UntukKeperawatan. Jakarta: EGC.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi XVI. Jakarta: Depdiknas &
Balai Pustaka.
Jupriono, D. 2012. Bahasa
Indonesia dalam Karya Tulis Ilmiah. Surabaya: Untag 1945 Surabaya.
EmoticonEmoticon